CARA MERAWAT DAN MENYAYANGI KUCING KESAYANGAN TERUTAMA DENGAN BULU PANJANG (BERBAGI PENGALAMAN): PENYAKIT PADA KUCING DAN PENGOBATANNYA
Cat Lov...: PENYAKIT PADA KUCING DAN PENGOBATANNYA Cat Lovers, tidak inginkan kucing kita menderita penyakit, kasihan kalau melihat keceriaa...
Saya mau berbagi pengalaman suka duka merawat kucing kesayangan dan suka duka sampai akhirnya kami dikaruniai keturunan anak lelaki. Semua sudah direncanakan oleh Sang Pencipta, selalu ingat bahwa semua akan indah pada waktunya.
Minggu, 03 April 2016
Cat Lovers, tidak inginkan kucing kita menderita penyakit, kasihan kalau
melihat keceriaannya menghilang saat kucing kesayangan kita sakit. Saya akan berbagi tentang Penyakit pada Kucing dan pengobatannya, ingat ya
cat lovers kucing membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya.
Segeralah bawa kucing kesayangan ke Dr Hewan atau ke RS Hewan apabila kucing terkena penyakit, jangan sampai terlambat.
Segeralah bawa kucing kesayangan ke Dr Hewan atau ke RS Hewan apabila kucing terkena penyakit, jangan sampai terlambat.
Penyebab Rabies :
Rabies disebabkan oleh virus lyssaviruses. Virus ini ditularkan pada
manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit ini juga.
Seseorang dapat terjangkit rabies jika air liur dari hewan rabies tersebut
masuk ke dalam tubuhnya lewat gigitan, Bahkan lewat cakaran pun bisa jika
hewan rabies tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Rabies adalah salah satu penyakit
kucing yang berbahaya. Sebagian
besar dari anda pasti sudah tahu bahwa rabies adalah penyakit anjing
gila. Tetapi semua makhluk hidup berdarah panas termasuk manusia juga dapat
terkena. Jadi jika kucing anda terkena penyakit rabies, Dan anda tergigit
olehnya. Saat itu boleh dikatakan harapan untuk hidup sudah tidak ada. Tragisnya
anda akan mati dengan penderitaan yang teramat sangat sakit. begitu juga nasih
kucing yang menulari anda rabies.
Gejala Rabies :
a. Rabies membabi buta
Dulu rabies jenis ini disebut hidropobia (takut air) karena
jika terkena kucing akan tampak kehausan. Namun saat kita beri air,
ototnya akan kejang-kejang seolah-olah takut air Sedangakan gejala rabies jenis
ini biasanya adalah
Cenderung berlarian kesana-kemari,, Terlihat seperti gelisah namun tidak
tahu apa penyebabnya, Mudah sekali terangsang, Seringkali bereaksi tidak wajar
seperti menyerang dan menggigit sesuatu yang bergerak.
b. Rabies Diam
Gejala rabies jenis ini sangat bertolak belakang
dengan jenis rabies membabi buta. Kucing yang
menderita akan cenderung untuk diam. Sedangkan gejala-gejala lainnya adalah
kehilangan vitalitas, suka menyendiri dan bersembunyi, sulit untuk terangsang,
Kadang-kadang mengalami kelumpuhan, tubuhnya sering gemetar, bersikap apatis
c. Rabies Tanpa Bentuk
Walaupun dinamakan rabies tanpa bentuk namun bukan
berarti tidak ada gejal-gejalanya. Seperti kata Shakespere "Apalah artinya
sebuah nama". Gejala yang sering terjadi pada jenis rabies ini adalah
sering mengalami gatal, kaku, sapsmus (kejang otot) dan sembelit.
Pemberian vaksinasi rabies :
Penularan rabies
dapat dicegah melalui vaksinasi. Vaksinasi secara berkala biasanya hanya
diberikan pada mereka yang dalam pekerjaannya sering berinteraksi dengan hewan
sehingga berpotensi tinggi untuk terjangkit, contohnya adalah dokter hewan dan
pengurus kebun binatang. Vaksinasi rabies biasanya tidak perlu diberikan kepada
mereka yang hanya akan melakukan liburan singkat ke daerah pedesaan.
Penyebab Jamur :
Indonesia adalah negara yang beriklim
tropis dengan tingkat kadar kelembapan yang cukup tinggi. Hal ini memicu sering
ditemukannya kasus jamur/ringworm pada kucing. Terlebih lagi pada anak kucing/
kitten. Jamur/ringworm pada kcing akan menginfeksi bagian kulit, bulu dan kuku,
area yang terinfeksi biasanya akan mengalami kerontokan dan ditandai dengan ciri
kulit merah seperti lingkar cincin. Jika tidak ditangani dengan serius oleh
pemilik kucing, kasus jamur ini akan berdampak besar, karena sifatnya yang
mudah menular dari kucing satu ke kucing yang lain, bahkan kepada manusia yang
kontak angsung dengan kucing yang terinfeksi jamur.
Gejala Kucing terkena Jamur :
Ciri-ciri kucing anda terkena penyakit jamur yakni bulu kucing mulai
rontok atau semakin membotak, terkadang kulit menjadi kering dan mirip seperti
ketombe. Tak hanya itu, rontokan kulit kering yang terkelupas terlihat seperti
sisik dan pada daerah bulu yang rontok terlihat kulitnya iritasi berwarna
kemerahan seperti gatal atau terluka.
Penyakit jamuran pada kucing ini apabila dibiarkan dapat menularkan kepada
kucing anda lainnya melalui kontak kucing langsung atau satu rumah. Virus
Ringworm ini akan menyebar pada bagian bulu atau tempat seperti kandang, tempat
makan, lantai, sisir dan lainnya. Bagi pecinta kucing, usahakan untuk terus
menjaga tempat atau kandang kucing dan lingkungan agar tetap bersih.
Pengobatan :
- Pisahkan kucing yang terinfeksi jamur. Hindari kontak langsung dengan kucing lain di dalam rumah. Pisahkan juga penggunaan alat-alat kebutuhannya seperti handuk,sisir, karpet, tempat makan/minum dll.
- Cukur area yg terkena jamur untuk memudahkan pengobatan. Bulu yg tumbuh pada kulit yg terinfeksi jamur biasanya sudah rapuh, sehinga mudah dicabut, jika infeksi jamur terdapat di beberapa bagian kulit sebaiknya kucing digunduli dulu utk memudahkan pengobatan. Tetapi saya menyarankan apabila jenis kucing anda berbulu panjang dan lebat, menggunduli akan membuat kucing kesayangan stress. Lebih baik konsultasikan ke Dokter.
- Mandikan kucing dengan menggunakan shampo untuk jamur. Saat ini banyak terdapat merek shampo khusus untuk pengobatan jamur, contoh sebazole.
- Setelah mandi kucing harus dikeringkan sampai benar-benar kering, jangan sisa kan area lembab karena akan memicu jamur lebih produktif berkembangbiak.
- Oleskan salep, cream atau spray anti jamur. Salep/cream seperti Ketokonazole yang mengandung sulfur dinilai efektif untuk mengobati jamur. Pemberian betadine juga cukup ampuh untuk jamur yang dinilai masih ringan. Spray jamur dinilai sangat praktis, karena kita cukup menyemprotkan ke area yg terinfeksi jamur berbarengan dengan proses pengeringan.
- Jika diperlukan, berikan obat minum seperti itraconazole atau sporanox sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter hewan
- Cuci dan rendam peralatan kucing yg terkontaminasi dengan desinfektan.
- Bersihkan kandang agar bulu dan serpihan kulit kering tidak menyebar ke area lain. Semprot kandang dengan desinfektan.
- Berikan vitamin penambah daya tahan tubuh untuk kucing, karena jika antibody kucing kuat, jamur tidak akan mudah menyerang kembali.
- Jaga agar ruangan yang dihuni kucing tidak lembab. Ukur kelembapan ruangan dengan hygrometer. Kelembapan ideal pada kisaran 40-50%, dimana pada titik kelembapan tersebut jamur akan mati dan tidak bisa berkembang. Pemakaian AC dan dehumidifier akan sangat membantu. Pastikan cukup sinar matahari di ruangan kucing
Muntah merupakan penyakit yang sering dialami kucing yang pada umumnya
disebabkan makanan yang kurang sehat, infeksi, diabetes atau penyakit lainnya.
Gejala
umumnya kucing sering mengeluarkan air liur dan perut terlihat turun naik. Penyakit ini dapat segera meyebabkan kucing mengalami dehidrasi. Apabila anda ingin pengobatan yang tepat dari dr Hewan maka bawalah muntahan kucing untuk memmbedakan dengan penyakit regurgitasi.
umumnya kucing sering mengeluarkan air liur dan perut terlihat turun naik. Penyakit ini dapat segera meyebabkan kucing mengalami dehidrasi. Apabila anda ingin pengobatan yang tepat dari dr Hewan maka bawalah muntahan kucing untuk memmbedakan dengan penyakit regurgitasi.
Kucing juga terkadang muntah rambut ini dikarenakan
kebiasan kucing saat menjilat bulunya.
4. DIARE
Terdapat beberapa faktor dapat menyebabkan diare pada kucing seperti hairball (kumpulan bulu rontok), makanan kurang bersih, elergi, infeksi, sakit pada hati, kanker dan penyebab lainnya. Biasanya gejalanya disertai oleh feses yang berair dan mencret. Tergantung penyebabnya, diare ini biasanya berlangsung selama hitungan hari, minggu atau bulanan.
Jika kucing peliharaan anda mengalami diare, sebaiknya berikan air minum yang segar untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan sebaiknya buanglah makanan kucing yang dikonsumsi kucing sebelumnya. Jika terjadi muntah-muntah, tinja atau feses berdarah, letargi atau kurang nafsu makan pada kucing anda, sebaiknya bawalah ke dokter hewan terdekat jika anda tidak tau cara mengobatinya.
Terdapat beberapa faktor dapat menyebabkan diare pada kucing seperti hairball (kumpulan bulu rontok), makanan kurang bersih, elergi, infeksi, sakit pada hati, kanker dan penyebab lainnya. Biasanya gejalanya disertai oleh feses yang berair dan mencret. Tergantung penyebabnya, diare ini biasanya berlangsung selama hitungan hari, minggu atau bulanan.
Jika kucing peliharaan anda mengalami diare, sebaiknya berikan air minum yang segar untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan sebaiknya buanglah makanan kucing yang dikonsumsi kucing sebelumnya. Jika terjadi muntah-muntah, tinja atau feses berdarah, letargi atau kurang nafsu makan pada kucing anda, sebaiknya bawalah ke dokter hewan terdekat jika anda tidak tau cara mengobatinya.
Penyakit
atau masalah kesehatan pada kucing sering disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya adalah konjungtivitas (radang pada selaput mata), katarak,
glaucoma, trauma, serangan virus, penyakit retina dan radang lainnya.
Gejala-gejala sakit mata pada kucing adalah mata berair, bulu mata sering
basah, mata sayu, terdapat garis merah atau putih di kelopak mata, kotoran di
sudut mata, mata juling, dan binatang ini sering menggaruk-garuk matanya.
Pengobatannya tergantung penyebab penyakit mata. Untuk infeksi bakteri biasanya diobati dengan menggunakan antibiotik dalam bentuk cairan tetes. Jika anda tidak penyebab masalah kesehatan ini, tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah membersihkan kotoran yang ada pada mata kucing anda dengan kapas pembersih atau cotton bud.
Pengobatannya tergantung penyebab penyakit mata. Untuk infeksi bakteri biasanya diobati dengan menggunakan antibiotik dalam bentuk cairan tetes. Jika anda tidak penyebab masalah kesehatan ini, tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah membersihkan kotoran yang ada pada mata kucing anda dengan kapas pembersih atau cotton bud.
Kutu
Kutu merupakan penyebab penyakit kulit pada kucing kita selain jamur atau parasit. Memang terlihat sederhana, namun akan membuat kucing jadi tak enak dipandang dan nyaman untuk dipegang. Kucing pun tentu akan menderita sebab tak mendapat sentuhan kasih sayang dari kita sebagai pemiliknya.
Untuk pencegahannya, dianjurkan secara rutin mandikan kucing dan jaga kebersihannya.
Kutu merupakan penyebab penyakit kulit pada kucing kita selain jamur atau parasit. Memang terlihat sederhana, namun akan membuat kucing jadi tak enak dipandang dan nyaman untuk dipegang. Kucing pun tentu akan menderita sebab tak mendapat sentuhan kasih sayang dari kita sebagai pemiliknya.
Untuk pencegahannya, dianjurkan secara rutin mandikan kucing dan jaga kebersihannya.
Ear mite/tungau telinga
Ear Mite adalah sejenis kutu yang sering menyerang telinga kucing. Spesies tungau yang sering menyerang telinga kucing adalah Otodectes cynotis. Tungau ini biasanya hidup dipermukaan saluran telinga tetapi bisa juga ditemukan di bagian tubuh yang lain. Meskipun jarang, tungau ini dapat menyerang manusia dan menyebabkan rasa gatal. Tungau telinga yang menyerang telinga kucing dalam jangka waktu lama (kronis), dapat menyebabkan gangguan telinga yang serius. Tungau ini dapat menyebabkan iritasi dan berlanjut menjadi infeksi. Bila ini terjadi terus menerus, infeksi telinga bagian tengah yang parah dapat juga terjadi. Akibatnya hewan kehilangan keseimbangan,disorientasi dan gangguan syaraf lainnya. Tanda-tanda kucing terserang ear mite
Ear Mite adalah sejenis kutu yang sering menyerang telinga kucing. Spesies tungau yang sering menyerang telinga kucing adalah Otodectes cynotis. Tungau ini biasanya hidup dipermukaan saluran telinga tetapi bisa juga ditemukan di bagian tubuh yang lain. Meskipun jarang, tungau ini dapat menyerang manusia dan menyebabkan rasa gatal. Tungau telinga yang menyerang telinga kucing dalam jangka waktu lama (kronis), dapat menyebabkan gangguan telinga yang serius. Tungau ini dapat menyebabkan iritasi dan berlanjut menjadi infeksi. Bila ini terjadi terus menerus, infeksi telinga bagian tengah yang parah dapat juga terjadi. Akibatnya hewan kehilangan keseimbangan,disorientasi dan gangguan syaraf lainnya. Tanda-tanda kucing terserang ear mite
Pengobatan.
Coccidia
Parasit usus ini ditularkan melalui feses yang masuk ke dalam mulut, artinya parasit ini ditularkan ketika anak kucing menelan kotoran. Sayangnya belum ada vaksin untuk melindungi anak kucing dar coccidia, namun kabar baiknya adalah ini adalah penyakit yang jarang terjadi.
Gejala: Diare dan kadang-kadang dehidrasi serta kurang nafsu makan. Satu-satunya cara untuk memeriksa secara pastinya adalah dengan memeriksakannya ke dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan tinja dan beberapa pemeriksaan lainnya.
Pengobatan: Obat dari dokter hewan kita
Waktu pemulihan: Sekitar satu minggu setelah memulai terapi, meskipun beberapa dokter hewan dapat mengobatinya hingga 3 minggu. Kemudian dokter hewan akan memeriksa sampel feses lagi untuk memeriksa apakah masih positif coccidia.
Cacing
Cacing di usus bisa berbagai macam jenisnya, semuanya merugikan dan bisa menjadi bahaya. Contohnya adalah cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk, mereka dapat masuk ke dalam usus kucing kita dan menyebabkan diare (kadang-kadang disertai dengan darah), penurunan berat badan dan sulit tumbuh. Anak kucing biasanya tertular cacing karena menelan telur cacing dari feses kucing lain. Manusia juga bisa tertular cacing dengan makan buah atau sayuran yang terkontak dengan tanah yang terinfeksi dan belum dibersihkan.
Coccidia
Parasit usus ini ditularkan melalui feses yang masuk ke dalam mulut, artinya parasit ini ditularkan ketika anak kucing menelan kotoran. Sayangnya belum ada vaksin untuk melindungi anak kucing dar coccidia, namun kabar baiknya adalah ini adalah penyakit yang jarang terjadi.
Gejala: Diare dan kadang-kadang dehidrasi serta kurang nafsu makan. Satu-satunya cara untuk memeriksa secara pastinya adalah dengan memeriksakannya ke dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan tinja dan beberapa pemeriksaan lainnya.
Pengobatan: Obat dari dokter hewan kita
Waktu pemulihan: Sekitar satu minggu setelah memulai terapi, meskipun beberapa dokter hewan dapat mengobatinya hingga 3 minggu. Kemudian dokter hewan akan memeriksa sampel feses lagi untuk memeriksa apakah masih positif coccidia.
Cacing
Cacing di usus bisa berbagai macam jenisnya, semuanya merugikan dan bisa menjadi bahaya. Contohnya adalah cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk, mereka dapat masuk ke dalam usus kucing kita dan menyebabkan diare (kadang-kadang disertai dengan darah), penurunan berat badan dan sulit tumbuh. Anak kucing biasanya tertular cacing karena menelan telur cacing dari feses kucing lain. Manusia juga bisa tertular cacing dengan makan buah atau sayuran yang terkontak dengan tanah yang terinfeksi dan belum dibersihkan.
6. PENYAKIT SALURAN KENCING
Penyakit saluran kencing bagian bawah pada kucing (kencing berdarah) atau feline lower urinary tract disease (FLUTD) sering terjadi pada kucing dengan statistik 1 dari 10 kucing yang dirawat oleh dokter hewan terjadi akibat penyakit ini. Kucing betina dan jantan sama-sama beresiko mengidap penyakit ini yang menyebabkan kucing mengalami gejala seperti susah buang air kecil, air seni berdarah, kucing membuang air kecil di sembarang tempat, kucing cenderung menjilat pada bagian uretra, depresi, dehidrasi dan nafsu makan menurun.
Penyebab
penyakit pada kucing ini adalah terjadi batu pada kandung kemih, makanan terlalu banyak kandungan magnesium, infeksi bakteri dan gangguan pada uretral kucing. Segeralah bawa kucing anda ke dokter hewan terdekat jika anda mengamati hewan ini kesulitan untuk buang air kecil. Metode pengobatannya yang dilakukan biasanya adalah pemberian obat antibiotik, perubahan pola makan, sering memberikan minum dan lain-lain.
Penyakit saluran kencing bagian bawah pada kucing (kencing berdarah) atau feline lower urinary tract disease (FLUTD) sering terjadi pada kucing dengan statistik 1 dari 10 kucing yang dirawat oleh dokter hewan terjadi akibat penyakit ini. Kucing betina dan jantan sama-sama beresiko mengidap penyakit ini yang menyebabkan kucing mengalami gejala seperti susah buang air kecil, air seni berdarah, kucing membuang air kecil di sembarang tempat, kucing cenderung menjilat pada bagian uretra, depresi, dehidrasi dan nafsu makan menurun.
Penyebab
penyakit pada kucing ini adalah terjadi batu pada kandung kemih, makanan terlalu banyak kandungan magnesium, infeksi bakteri dan gangguan pada uretral kucing. Segeralah bawa kucing anda ke dokter hewan terdekat jika anda mengamati hewan ini kesulitan untuk buang air kecil. Metode pengobatannya yang dilakukan biasanya adalah pemberian obat antibiotik, perubahan pola makan, sering memberikan minum dan lain-lain.
Penyakit flu sering terjadi pada kucing, terutama
pada kucing yang belum divaksinasi dan mudah sekali menular kepada kucing lain.
Penyakit ini jarang menyebabkan kematian pada kucing dewasa tetapi dapat
berakibat fatal bila menyerang anak kucing. Meskipun pada kucing dewasa jarang
berakibat fatal.Gejala-gejala penyakit seperti pilek dan bersin-bersin dapat
berlangsung cukup lama. Oleh karena itu pencegahan dengan vaksinasi rutin
merupakan tindakan terbaik.
Flu kucing adalah penyakit pada kucing yang biasanya disebabkan oleh infeksi satu atau kombinasi beberapa virus (virus herpes dan virus calici) dan bakteri.
Cara Penularan sepertihalnya penyakit flu pada manusia, flu kucing juga menyebar melalui air liur,cairan bersin/droplet yang mengandung virus. Droplet ini tersebar melalui bersin, kontak langsung atau tidak langsung melalui peralatan (tempat makanan, minuman, kandang,dll) yang tercemar virus. Kontak tidak langsung juga dapat terjadi melalui sentuhan manusia, oleh karena itu cucilah tangan dengan sabun/antiseptik setelah memegang kucing sakit agar tidak menulari kucing lain.
Masa inkubasi penyakit ini dapat mencapai 3 minggu, artinya kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit flu hingga 3 minggu sejak virus menyerang. Selama 3 minggu tersebut kucing bisa saja menyebarkan virus, meskipun tidak terlihat sakit.
Flu kucing adalah penyakit pada kucing yang biasanya disebabkan oleh infeksi satu atau kombinasi beberapa virus (virus herpes dan virus calici) dan bakteri.
Cara Penularan sepertihalnya penyakit flu pada manusia, flu kucing juga menyebar melalui air liur,cairan bersin/droplet yang mengandung virus. Droplet ini tersebar melalui bersin, kontak langsung atau tidak langsung melalui peralatan (tempat makanan, minuman, kandang,dll) yang tercemar virus. Kontak tidak langsung juga dapat terjadi melalui sentuhan manusia, oleh karena itu cucilah tangan dengan sabun/antiseptik setelah memegang kucing sakit agar tidak menulari kucing lain.
Masa inkubasi penyakit ini dapat mencapai 3 minggu, artinya kucing bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit flu hingga 3 minggu sejak virus menyerang. Selama 3 minggu tersebut kucing bisa saja menyebarkan virus, meskipun tidak terlihat sakit.
Tanda dan Gejala :
Gejala flu kucing mirip seperti flu pada manusia. Di awali dengan bersin-bersin bekelanjutan, demam, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, lemah, lesu, diikuti dengan batuk, mata merah dan berair. Tanda-tanda penyakit biasanya mulai berkurang setelah 7 hari dan kembali ke kondisi semula dalam 2-3 minggu. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan semacam sariawan pada mulut dan menyebabkan kucing kesakitan bila makan.
Apakah Flu kucing menular pada manusia ?
Tidak. Virus flu pada kucing berbeda dengan virus flu yang menyerang manusia.
Sayangnya hingga saat ini belum ada obat untuk flu kucing. Segera temui dokter hewan bila gejala penyakit ini terjadi pada kucing Anda. Pemberian obat-obatan seperti antibiotik lebih bersifat mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri. Obat-obat lain yang diberikan biasanya bertujuan untuk mengurangi gejala flu seperti menurunkan panas, melegakan pernafasan dan menghilangkan lendir saluran pernafasan yang berlebihan. Selebihnya sangat tergantung pada sistem kekebalan tubuh kucing itu sendiri.
Pada kucing dengan kondisi dan gizi yang bagus, penyakit flu ini akan sembuh sendiri dalam waktu 2-3 minggu. Meskipun kucing tidak mau makan, usahakan ada makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan cara disuapi, agar kucing tersebut tetap mempunyai energi dan nutrisi yang baik untuk memerangi virus flu.
Pengobatan Segeralah konsultasikan kepada Dokter Hewan.
8. FELINE IMMUNODEFISIENCY VIRUS (FIV)
Penyakit yang serupa juga dapat menyerang kucing, tetapi disebabkan virus lain yang disebut Feline Immunodeficiency Virus (FIV). Tapi jangan takut, Kucing tidak dapat tertular HIV dari manusia, sebaliknya manusia pun tidak dapat tertular FIV dari kucing.
Seperti halnya HIV pada manusia, sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan kucing yang positif terkena FIV. Kucing yang terinfeksi FIV juga dapat hidup bertahun-tahun hingga sedikit-demi sedikit kekebalan tubuhnya melemah dan akhirnya mati karena berbagai penyakit. FIV terdapat diseluruh dunia dan sekitar 1.5 - 3 % kucing di USA terinfeksi penyakit ini. Dan sekitar 5% kucing yang positif FIV juga menderita penyakit Feline Leukemia Virus (FeLV).
Penyakit yang serupa juga dapat menyerang kucing, tetapi disebabkan virus lain yang disebut Feline Immunodeficiency Virus (FIV). Tapi jangan takut, Kucing tidak dapat tertular HIV dari manusia, sebaliknya manusia pun tidak dapat tertular FIV dari kucing.
Seperti halnya HIV pada manusia, sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan kucing yang positif terkena FIV. Kucing yang terinfeksi FIV juga dapat hidup bertahun-tahun hingga sedikit-demi sedikit kekebalan tubuhnya melemah dan akhirnya mati karena berbagai penyakit. FIV terdapat diseluruh dunia dan sekitar 1.5 - 3 % kucing di USA terinfeksi penyakit ini. Dan sekitar 5% kucing yang positif FIV juga menderita penyakit Feline Leukemia Virus (FeLV).
Resiko Terinfeksi FIV
Kucing yang sering berkeliaran di luar rumah mempunyai resiko terkena FIV lebih tinggi dari pada kucing yang hidup di dalam rumah, begitu pula kucing jantan yang agresif dan sering berkelahi lebih mudah terinfeksi.
Penularan Penyakit FIV terutama ditularkan melalui luka gigitan. Induk bunting yang terinfeksi juga dapat menulari anaknya pada saat masih di dalam rahim. FIV hanya menulari kucing dan tidak dapat mempengaruhi manusia. Seperti juga HIV pada manusia, sampai saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar efektif melawan FIV. Umur kucing yang terinfeksi FIV bervariasi tergantung kekebalan tubuh tiap individu. Lebih dari 50 % kucing yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sakit sedikit pun selama beberapa tahun. Sekitar 20 % kucing yang terinfeksi FIV mati dalam waktu 2 tahun. Umumnya kucing mati dalam waktu 4-6 tahun setelah virus masuk dan menginfeksi tubuh.
Tindakan bagi kucing yang terinfeksi
Karena tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, seluruh tindakan bertujuan mencegah infeksi sekunder lain dan mencegah penyebaran penyakit. Kucing yang positif terinfeksi sebaiknya diisolasi dan jauhkan dari kucing lain.
Pencegahan
Sampai saat ini vaksin FIV belum ditemukan, oleh karena itu semua tindakan pencegahan bertujuan mengurangi resiko penularan dengan cara : mengurangi sifat agresif kucing jantan dengan kebiri, kandangkan kucing di dalam rumah, jaga kebersihan dan kesehatan kucing dengan vaksinasi teratur dan nutrisi yang baik.(drh. Neno WS)
9. FELINE INFECTIOUS PERITONITIS (FIP)
FIP adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematian bagi kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona virus/FcoV), yaitu sejenis keluarga virus yang juga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies virus ini dapat menyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada kucing, tidak dapat menyerang manusia.
Coronavirus yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerang kucing yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV). FECV yang bermutasi menjadi virus ganas disebut Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucing kurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan penyakit sistemik yang disebut Feline Infectious Peritonitis (FIP).
Bentuk Penyakit
Bila respon kekebalan tubuh cukup kuat, gejala penyakit bisa tidak muncul tetapi kucing dapat menjadi carrier dan dapat menularkan virus selama beberapa tahun hingga kekebalan tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Seiring dengan berkurangnya kekebalan, penyakit akan semakin berkembang hingga timbul gejala sakit dan akhirnya menyebabkan kematian.
Gejala
Selama infeksi ini, gejala yang muncul bisa berupa bersin-bersin, mata berair, lendir hidung yang berlebihan, diare, berat badan berkurang, lemah & lesu. Gejala yang muncul bisa juga non spesifik seperti : hilang nafsu makan, depresi, rambut kasar dan demam.
Pada bentuk basah terjadi akumulasi cairan di rongga perut dan rongga dada, menyebabkan menyebabkan pembengkakan daerah perut (biasanya tanpa rasa sakit) disertai kesulitan bernafas.
Pengobatan
Salah satu tanda FIP basah pada anak kucing. Kurus tapi perut buncit berisi cairan
Pencegahan
Vaksin FIP pertama digunakan tahun 1991 di USA. Sampai saat ini efektivitas vaksin masih diperdebatkan.Sampai saat ini Vaksin FIP belum tersedia Di Indonesia. (drh. Neno WS)
FIP adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematian bagi kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona virus/FcoV), yaitu sejenis keluarga virus yang juga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies virus ini dapat menyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada kucing, tidak dapat menyerang manusia.
Coronavirus yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerang kucing yaitu Feline Enteric Coronavirus (FECV). FECV yang bermutasi menjadi virus ganas disebut Feline Infectious Peritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucing kurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan penyakit sistemik yang disebut Feline Infectious Peritonitis (FIP).
Bentuk Penyakit
Bila respon kekebalan tubuh cukup kuat, gejala penyakit bisa tidak muncul tetapi kucing dapat menjadi carrier dan dapat menularkan virus selama beberapa tahun hingga kekebalan tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Seiring dengan berkurangnya kekebalan, penyakit akan semakin berkembang hingga timbul gejala sakit dan akhirnya menyebabkan kematian.
Gejala
Selama infeksi ini, gejala yang muncul bisa berupa bersin-bersin, mata berair, lendir hidung yang berlebihan, diare, berat badan berkurang, lemah & lesu. Gejala yang muncul bisa juga non spesifik seperti : hilang nafsu makan, depresi, rambut kasar dan demam.
Pada bentuk basah terjadi akumulasi cairan di rongga perut dan rongga dada, menyebabkan menyebabkan pembengkakan daerah perut (biasanya tanpa rasa sakit) disertai kesulitan bernafas.
Pengobatan
Salah satu tanda FIP basah pada anak kucing. Kurus tapi perut buncit berisi cairan
Pencegahan
Vaksin FIP pertama digunakan tahun 1991 di USA. Sampai saat ini efektivitas vaksin masih diperdebatkan.Sampai saat ini Vaksin FIP belum tersedia Di Indonesia. (drh. Neno WS)
Konjungtivitis Feline adalah infeksi mata kucing ditandai dengan
membran merah muda meradang yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan bagian
putih mata. Seringkali konjungtivitis terjadi hanya dalam satu mata.
Infeksi mata konjungtivitis kucing
yang paling sering disebabkan oleh Virus Herpes Feline- Chlamydia Feline Feline
atau Mycoplasma. Satu dua atau ketiga organisme mungkin disebabkan masalah mata kucing Anda.
Tanda-tanda Infeksi
Sesekali atau terus-menerus menyipitkan mata – kitty Anda melihat
jenis seperti Popeye. Jika menyipitkan mata nya parah hal itu mungkin
menunjukkan ulkus kornea atau erosi, Berair atau lendir seperti debit yang
jelas kuning abu-abu atau warna merah berkarat gelap yang menyerupai darah –
tapi itu bukan darah, Lapisan membran merah muda atau konjungtiva.
Kadang-kadang infeksi yang disertai dengan bersin sering dan mungkin
infeksi saluran pernapasan atas.
Pengobatan Infeksi mata kucing yang disebabkan
oleh Chlamydia dan Feline Feline Mycoplasma dapat diobati dengan antibiotik
topikal. Feline Mycoplasma-diinduksi infeksi merespon dengan baik. Tapi infeksi
Chlamydia matakucing
Feline bisa kambuh. Kadang-kadang obat antivirus topikal juga dapat ditentukan.
Segeralah konsultasikan ke Dr Hewin untuk pengobatan yang terbaik.
11. DIABETES
11. DIABETES
Kasus Diabetes yang terjadi pada kucing lebih kecil dibandingkan dengan
anjing. Namun, bila hal itu terjadi, diabetes kucing dapat lebih sulit untuk
diatasi. Ketika kucing diabetes mengkonsumsi makanan berglukosa, tubuhnya tidak
dapat memproses glukosa dengan benar akhirnya, gula darah tinggi mengakibatkan
gula mulai masuk ke dalam urin kucing.
Diabetes dapat terjadi pada kucing segala usia, meskipun sebagian besar
terjadi setelah usia kucing lebih dari enam tahun.
Beberapa kucing dapat tergantung pada insulin dan dapat dibantu dengan
terapi insulin seumur hidup. Kucing lainnya dapat non-insulin dependent dan
hanya membutuhkan insulin bila stres. Biasanya, kucing ini mendapatkan kembali
keseimbangan mereka setelah kondisi stres berakhir.
Tanda-tanda umum diabetes adalah rasa haus dan buang air kecil meningkat,
nafsu makan meningkat dan berat badan turun. Namun, tanda-tanda ini dapat
terjadi pada kucing yang memiliki penyakit lainnya.
Anda mungkin melihat tanda-tanda penyakit seperti ini : Muntah, Diare, Kehilangan
nafsu makan , Kesulitan pernapasan, Kelemahan, Sulit buang air kecil. Gejala-gejala
dapat muncul tiba-tiba selama beberapa hari, atau selama beberapa bulan.
Pengobatan
Suntikan insulin masih merupakan cara yang paling baik diterima untuk
merawat kucing insulin-dependent diabetes.
Awalnya, kucing diabetes dirawat di rumah sakit dan diatur selama tiga
sampai empat hari. Selama waktu itu, beberapa tes darah gula diberikan untuk
menetapkan jadwal yang tepat untuk kucing.
Tujuan pengobatan adalah untuk menjaga tingkat gula darah antara 100 dan
200 di setiap periode 24-jam dan untuk memperbaiki atau menghilangkan gejala. Sifat
kucing mudah stress dapat membuat manajemen diabetes menjadi sulit. Karena
kucing memiliki respon stres yang kuat, akan sulit untuk menafsirkan tes gula
darahnya.
12. SAKIT TULANG
Penyebab penyakit ini adalah karena kucing kita mengalami jatuh dari tempat ketinggian. Biasanya kucing sebagai binatang karnivora suka sekali melakukan loncatan dari satu tempat tinggi ke tempat lain yang lebih rendah. Apabila kucing turun dengan loncatan yang tidak sempurna, maka bisa jadi kucing kita mengalami memar tulang atau keseleo. Biasanya kucing akan memiliki tanda-tanda gemetaran saat akan berdiri dari tidurnya. Kucing biasanya akan enggan dipegang punggungnya. Tak terdapat luka di kaki, namun jalannya pincang. Dan bisanya juga sering kehilangan keseimbangan ketika berjalan maupun berdiri. Untuk mengobatnya, anda dapat mengoleskan balsem untuk keseleo yang biasanya dipakai manusia, dan usahakan agar kucing kita bisa istirahat agak lama untuk pemulihan.
Penyebab penyakit ini adalah karena kucing kita mengalami jatuh dari tempat ketinggian. Biasanya kucing sebagai binatang karnivora suka sekali melakukan loncatan dari satu tempat tinggi ke tempat lain yang lebih rendah. Apabila kucing turun dengan loncatan yang tidak sempurna, maka bisa jadi kucing kita mengalami memar tulang atau keseleo. Biasanya kucing akan memiliki tanda-tanda gemetaran saat akan berdiri dari tidurnya. Kucing biasanya akan enggan dipegang punggungnya. Tak terdapat luka di kaki, namun jalannya pincang. Dan bisanya juga sering kehilangan keseimbangan ketika berjalan maupun berdiri. Untuk mengobatnya, anda dapat mengoleskan balsem untuk keseleo yang biasanya dipakai manusia, dan usahakan agar kucing kita bisa istirahat agak lama untuk pemulihan.
13. FELINE DISTEMPER
Feline Distemper (panleukopenia) sangat langka, namun ia sangat mematikan. Ini adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing kita dan menghabiskannya hingga tidak bersisa. Dengan kata lain, distemper hampir tidak dapat diobati. Vaksin distemper telah tersedia dan diberikan secara rutiin. Feline Distemper dapat ditularkan melalui rute feses yang masuk ke mulut, bahkan dalam jumlah mikroskopis tinja yang terkontaminasi dapat menyebabkan feline distemper.
Gejala:
Anak kucing yang terkena distemper biasanya sakit parah, menderita muntah, kurang nafsu makan, dan yang mengerikan adalah diare berbentuk lendir putih.
Pengobatan:
anak kucing yang menderita feline distemper perlu dirawat di rumah sakit dan terisolasi, sehingga si kucing tidak menularkan virus ini. Dokter hewan sering memberikan mereka antibiotik dan banyak cairan untuk mencegah infeksi sekunder. Sayangnya anak kucing yang menderita feline distemper sering di eutanasia.
Feline Distemper (panleukopenia) sangat langka, namun ia sangat mematikan. Ini adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh kucing kita dan menghabiskannya hingga tidak bersisa. Dengan kata lain, distemper hampir tidak dapat diobati. Vaksin distemper telah tersedia dan diberikan secara rutiin. Feline Distemper dapat ditularkan melalui rute feses yang masuk ke mulut, bahkan dalam jumlah mikroskopis tinja yang terkontaminasi dapat menyebabkan feline distemper.
Gejala:
Anak kucing yang terkena distemper biasanya sakit parah, menderita muntah, kurang nafsu makan, dan yang mengerikan adalah diare berbentuk lendir putih.
Pengobatan:
anak kucing yang menderita feline distemper perlu dirawat di rumah sakit dan terisolasi, sehingga si kucing tidak menularkan virus ini. Dokter hewan sering memberikan mereka antibiotik dan banyak cairan untuk mencegah infeksi sekunder. Sayangnya anak kucing yang menderita feline distemper sering di eutanasia.
14. PSYCHOGENIC ABNORMAL FEEDING BEHAVIOUR
Ini merupakan penyakit psikologis pada kucing. Ciri-ciri dari kucing yang terserang penyakit ini adalah kucing akan mempunyai obsesi yang berlebih terhadap makanan dan biasanya akan jadi lebih agresif bila ada makanan atau ia akan mengeong keras-keras bila telah tiba waktunya makan. Penyebab utama adalah tidak tepatnya waktu pemberian makan pada kucing kita sehingga kucing selalu dalam kondisi kelaparan.
Untuk megatasinya disarankan agar kita sebagai pemilik kucing kesayangan selalu memberikan makanan dalam jumlah yang cukup, agar kucing tidak mengalami kondisi kelaparan
15. FELINE INFECTIOUS ENTERITIS (FIE)
Hampir sama dengan manusia, kucing juga bisa mengalami terjangkit penyakit disebabkan oleh jumlah sel darah putih di dalam tubuh kucing yang menurun dengan jumlah cukup banyak. Bagi binatang kucing ini tergolong penyakit yang dapat menular serta bisa menyebabkan kematian pada kucing. Penyakit ini juga banyak menyerang pada anak kucing. Tanda tanda kucing yang terkena FIE diantaranya adalah demam tinggi, diare, nafsu makan turun dan muntah-muntah. Cara terbaik untuk mengobati penyakit ini adalah dengan segera membawanya ke dokter hewan agar dapat dilakukan penanganan yang intensif.
Feline Rhinotracheitis : Penyebab Flu pada kucing
Batuk, demam hingga 41 OC, nafsu makan hilang dan berat badan berkurang, pilek, bersin-bersin, mata merah, bengkak dan berair diertai kerak-kerak pada kelopak mata.
Penyakit ini juga menyebabkan radang kornea, yaitu bagian tembus pandang pada mata yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Akibatnya kucing agak sensitif terhadap cahaya dan lebih senang berada di tempat gelap kadang-kadang menggosok-gosok mata dengan kakinya.
Bila kucing hamil terinfeksi, meskipun rhinotracheitis terutama menyerang saluran pernafasan bagian atas, komplikasi pada saat bunting juga dapat terjadi seperti radang paru-paru pada anak kucing, anak kucing lahir sakit dan keguguran (abortus).
Perawatan kucing sakit
Konsultasikan dengan dokter hewan mengenai obat dan perawatan untuk kucing anda. Isolasi kucing yang sakit, sebaiknya berbeda ruangan dengan kucing lain yang sehat. Kurangsi stres pastikan ruangan berventilasi baik dengan sirkulasi udara yang cukup. Berikan minum dan makanan yang cukup, suapi bila tidak mau makan. Bersihkan kotoran pada hidung dan mata kucing.
Obat-obatan yang diberikan biasanya tergantung gejala. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi sekunder akibat bakteri. Obat tetes atau salep mata diberikan untuk mengurangi penyakit pada mata. Dekongestan diberikan untuk mengurangi lendir berlebihan pada saluran pernafasan. Pemberian Lysin dapat mengganggu perkembangbiakan (replikasi virus) dan dapat meningkatkan nafsu makan serta mempercepat kesembuhan.
Umumnya penyakit ini tidak menyebabkan kematian bila ditangani dengan benar. Selama kucing sakit mendapatkan cairan yang cukup dan nutrisi makanan yang baik biasanya kucing dapat sembuh sendiri setelah 7 - 10 hari.
Pencegahan
Vaksinasi rutin untuk pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah penyakit yang parah. Kitten sebaiknya divaksinasi pada umur 8-10 minggu, kemudian diulang pada umur 12-14 minggu, setelah itu baru diulang setiap tahun
16. Scabies
Scabies yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu yang biasa disebut tungau scabies atau sarcoptes. Jenis penyakit ini kerap menyerang kucing, anjing dan kelinci serta bisa pula menular ke manusia. Jenis tungau ini ada 2 macam yaitu sarcoptes scabies dan notoedres cati scabies. Tungau ini memiliki ukuran kecil sekali 0.2 - 0.4 mm, dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop dan bisa juga memakai kaca pembesar.
Serangan tungau scabies yaitu menggali serta melubangi kulit lalu bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur, tungau betina akan mati dalam kurun waktu 3 sampai 8 hari telur akan menetas menjadi beberapa ekor larva berkaki enam, dan larva yang sudah dewasa beralih menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Pada nimfa dewasa ini berganti kulit yang akan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa ini berkembang biak di dalam saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3 minggu, seperti itulah siklus hidup mahluk scabies ini.
Scabies yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit sejenis kutu yang biasa disebut tungau scabies atau sarcoptes. Jenis penyakit ini kerap menyerang kucing, anjing dan kelinci serta bisa pula menular ke manusia. Jenis tungau ini ada 2 macam yaitu sarcoptes scabies dan notoedres cati scabies. Tungau ini memiliki ukuran kecil sekali 0.2 - 0.4 mm, dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop dan bisa juga memakai kaca pembesar.
Serangan tungau scabies yaitu menggali serta melubangi kulit lalu bertelur dan terus-menerus menggali saluran-saluran pada kulit. Sesudah bertelur, tungau betina akan mati dalam kurun waktu 3 sampai 8 hari telur akan menetas menjadi beberapa ekor larva berkaki enam, dan larva yang sudah dewasa beralih menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Pada nimfa dewasa ini berganti kulit yang akan menjadi tungau dewasa. Tungau dewasa ini berkembang biak di dalam saluran yang sudah digalinya dan membutuhkan waktu hingga 2 sampai 3 minggu, seperti itulah siklus hidup mahluk scabies ini.
Scabies dapat menyerang semua usia pada kucing baik jantan ataupun betina. Untuk penularan penyakit skabies ini berlangsung lewat kontak fisik antara kucing atau mungkin kontak dengan alat tempat yang tercemar tungau seperti kandang, sisir dan lain-lain. Gejala awal terserang penyakit ini umumnya seperti gatal serta rontok di sekitar telinga, leher, muka, kelopak mata, hidung dan yang pasti di bagian kepala.
Tanda-Tanda
Tanda kucing terjangkit scabies adalah sering menggaruk-garuk pada bagian kepala. Dan pada ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati serta membotak. Bila skabies tersebut dibiarin maka bakal makin menyebar ke semua bagian kepala kucing. Kadang-kadang banyak sebagian orang salah kaprah antara tungau scabies dengan jamur ringworm. Langkah yang paling mudah untuk membedakannya scabies yaitu pada ujung kuping terdapat kerak dan saat kita kerok perlahan-lahan, maka kulit mati terangkat dan dapat menyebabkan luka lecet.
Tanda kucing terjangkit scabies adalah sering menggaruk-garuk pada bagian kepala. Dan pada ujung daun kuping nampak bercak kerak kulit mati serta membotak. Bila skabies tersebut dibiarin maka bakal makin menyebar ke semua bagian kepala kucing. Kadang-kadang banyak sebagian orang salah kaprah antara tungau scabies dengan jamur ringworm. Langkah yang paling mudah untuk membedakannya scabies yaitu pada ujung kuping terdapat kerak dan saat kita kerok perlahan-lahan, maka kulit mati terangkat dan dapat menyebabkan luka lecet.
Pengobatan Scabies
- Jika mempunyai banyak kucing, maka segera pisahkan antara kucing yang terjangkit scabies dan yang sehat. karena penyakit scabies ini dapat menular
- Cuci dan bersihkan alat-alat grooming seperti sikat, sisir, kandang, dan semua peralatan dan tempat yang sering digunakan pada kucing yang terjangkit scabies ini.
- Hindari tempat grooming atau penitipan hewan yang tidak mempunyai kebersihan yang cukup baik.
- Mandikan kucing dengan shampoo yang mengandung zat sulfur yang bisa anda dapat di petshop terdekat salah satunya seperti lime sulfur atau sebasol. cara memandikan nya yaitu setelah seluruh tubuh disampoin lalu di diamkan selama 10 sampai 15 menit dan setelah itu bilas dan keringkan. cara ini dapat dilakukan selama seminggu sekali berturut-turut hingga sembuh total, penyembuhan biasanya memakan waktu 1 bulan hingga 2 bulan.
- Berikan Salep yang mempunyai kandungan permethrin, petrolatum, Triamcolone, derma tech dan gamexane.
- Injeksi atau suntik anti scabiesis, yang hanya dapat ditangani oleh dokter hewan. Suntikan scabies ini yaitu jenis obat golongan avermectin antara lain adalah suntik ivermectin, suntik selamectin dan suntik doramectin. Cara ini biasanya dianjurkan oleh dokter yakni 2 kali selang waktu 2 minggu. Setelah itu dijamin scabies yang menyerang kucing akan rontok semua. Jika mempunyai kucing banyak dirumah, disarankan untuk suntik scabies juga walaupun kucing lain tidak terkena scabies, karena ada kemungkinan tertular dan tidak pernah tuntas.
Rumah Sakit Hewan Jakarta
JL. Harsono RM No.28, Kompleks Ragunan.
Telp: 021-7891091-95.
Fasilitas: Emergency Room 24 Hours, Rawat Inap, Rawat Jalan, Ruang Operasi, USG, dll.
Langganan:
Komentar (Atom)


















